Skip to main content

Tugas Akhir Siswa TKJ

Tugas akhir bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan kejuruan di Indonesia. Namun, dalam praktiknya, tidak semua tugas akhir yang dikerjakan oleh siswa benar-benar sesuai dengan jurusan atau kompetensi keahlian mereka. Hal ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya dukungan industri, atau ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan dan kebutuhan dunia kerja. Sebagai contoh, siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) kerap dihadapkan pada proyek akhir yang tidak relevan dengan bidang teknologi informasi, sehingga tujuan utama tugas akhir menjadi kurang maksimal.

Tugas ini tidak hanya menjadi salah satu syarat kelulusan, tetapi juga menjadi ajang untuk menunjukkan kompetensi siswa di bidang keahliannya. Berikut beberapa ide produk atau jasa yang bisa dikerjakan oleh siswa Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) sebagai proyek akhir:

1. Jaringan dan Infrastruktur

  • Mini Data Center: Mendesain dan membuat mini data center skala kecil, lengkap dengan pengaturan server, jaringan, dan penyimpanan.
  • Wireless Network Design: Membangun jaringan Wi-Fi untuk sekolah, kafe, atau area kecil lainnya, termasuk pengaturan akses poin dan keamanan.
  • Network Monitoring System: Membangun sistem pemantauan jaringan menggunakan tools open-source seperti Zabbix, Nagios, atau PRTG.

2. Sistem dan Aplikasi

  • Helpdesk System: Membuat sistem helpdesk berbasis web (seperti osTicket) untuk mendukung layanan IT support.
  • Website Hosting dan Deployment: Membangun layanan hosting sederhana yang mencakup server web (misalnya, Apache atau Nginx), domain, dan sertifikat SSL.
  • Cloud Storage System: Implementasi layanan cloud storage menggunakan Nextcloud untuk komunitas atau sekolah.

3. Keamanan Jaringan

  • Firewall Configuration: Membangun dan mengkonfigurasi firewall berbasis perangkat keras atau perangkat lunak seperti pfSense.
  • Penetration Testing: Melakukan simulasi penetration testing sederhana untuk mengidentifikasi dan melaporkan kerentanan jaringan.
  • Endpoint Security Deployment: Implementasi sistem keamanan endpoint di lingkungan sekolah atau perusahaan kecil.

4. IoT dan Automasi

  • Smart Home System: Membuat sistem rumah pintar menggunakan Raspberry Pi atau Arduino, seperti kontrol lampu atau pintu otomatis.
  • IoT Monitoring System: Mengembangkan sistem untuk memantau kondisi lingkungan (suhu, kelembaban) berbasis IoT.
  • Automated Attendance System: Sistem presensi otomatis menggunakan RFID atau sensor sidik jari.

5. Dukungan Teknologi

  • Service Desk for Small Business: Membuat layanan support IT untuk UMKM, termasuk pengelolaan jaringan dan troubleshooting.
  • Digital Learning Setup: Mendukung sekolah dengan infrastruktur e-learning, seperti LMS dan perangkat teknologi.
  • Backup and Disaster Recovery: Implementasi sistem backup untuk data penting sekolah atau kantor kecil.

6. Solusi Open Source

  • Linux Server Deployment: Membuat server berbasis Linux untuk file sharing, web hosting, atau database.
  • VOIP System: Mengembangkan layanan komunikasi berbasis VOIP dengan Asterisk.
  • ERP for Small Business: Implementasi sistem ERP open source (misalnya, Odoo atau ERPNext) untuk UMKM.

7. Produk Digital

  • E-Commerce Website: Merancang dan membangun toko online untuk UMKM.
  • Portfolio Website: Membantu siswa lain atau komunitas membangun website portofolio.
  • Network Simulation Tools: Membuat simulasi jaringan menggunakan software seperti Cisco Packet Tracer atau GNS3 dan mempresentasikannya.

8. Edukasi dan Pelatihan

  • IT Workshop: Menyusun pelatihan singkat untuk siswa lain atau masyarakat tentang dasar-dasar jaringan atau troubleshooting.
  • Online Tutorials: Membuat seri video tutorial tentang pengaturan jaringan, server, atau keamanan IT.

1f371c7d9df582f24b5d42e6b299b419.png

Beberapa SMK di Indonesia sudah mengadopsi model proyek seperti ini:

  • SMK Negeri 1 Klaten: Proyek jaringan seperti instalasi dan konfigurasi server berbasis Linux, implementasi MikroTik, atau pembuatan VPN untuk sekolah.
  • SMK Negeri 2 Surabaya: Proyek IoT sederhana, seperti smart door lock atau sistem monitoring suhu menggunakan Raspberry Pi.
  • SMK di Bandung: Beberapa siswa membuat aplikasi presensi berbasis RFID atau website untuk UMKM setempat sebagai proyek akhir.
  • SMK Muhammadiyah di Yogyakarta: Implementasi sistem keamanan jaringan dengan konfigurasi firewall (MikroTik atau pfSense) sebagai bagian dari tugas akhir.

Langkah untuk Mewujudkan Proyek:

  1. Evaluasi Kesiapan Siswa dan Sekolah:
    • Sesuaikan tingkat kesulitan proyek dengan kemampuan siswa dan fasilitas yang tersedia di sekolah.
  2. Kolaborasi dengan Industri:
    • Libatkan perusahaan IT atau komunitas untuk memberikan pelatihan tambahan atau perangkat.
  3. Pendekatan Praktis:
    • Fokus pada proyek yang menghasilkan solusi nyata, seperti jaringan sekolah yang lebih baik atau sistem manajemen data untuk UMKM lokal.
  4. Gunakan Perangkat Terjangkau:
    • Manfaatkan open-source tools dan hardware yang murah namun efektif, seperti Raspberry Pi atau software seperti OpenWRT.

Tugas akhir siswa SMK adalah komponen penting yang menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan melaksanakan tugas akhir, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis tetapi juga mengasah keterampilan dan membangun portofolio yang berguna di masa depan. Agar pelaksanaan tugas akhir lebih optimal, dibutuhkan dukungan dari sekolah, guru, dan dunia usaha/industri.